Tolitoli, 7 April 2024 – Dinas Kesehatan Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, menerima penghargaan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia atas capaian program Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons Penyakit Potensial KLB (Surveilans) Bidang P2 yang dikomando Moh.Imran. Penghargaan ini diraih atas kinerja Dinkes Tolitoli yang dinilai terbaik di Indonesia dan terbaik di Sulawesi Tengah dalam hal ketepatan dan kelengkapan laporan serta respons sinyal KLB pada tahun 2023.
Program Surveilans bertujuan untuk mendeteksi penyakit-penyakit global, nasional, dan regional yang masuk ke wilayah Indonesia. Program ini menjadi skala prioritas nasional untuk mengantisipasi secara cepat masuknya penyakit-penyakit menular yang dapat berkembang dan menjadi wabah.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, Ahsan, menerima penghargaan tersebut di kementerian kesehatan bulan september 2023 dan disampaikan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tolitoli, M. Nasir H. Hasan Dg.Marumu melalui Kepala Bidang P2 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah pada bulan November 2023.

Keberhasilan program ini tidak terlepas dari dukungan dan peran aktif unsur pimpinan Dinkes Tolitoli, serta andil surveilans Puskesmas dan Rumah Sakit yang proaktif dan disiplin dalam merespons dan melaporkan hasil deteksi dan respons penyakit menular di lapangan.
Tanriwulan, pengelola program Surveilans dan SKDR Dinkes Kab.Tolitoli, mengatakan bahwa penghargaan ini merupakan hasil kerja sama semua pihak, termasuk Puskesmas dan Rumah Sakit. “Penghargaan ini tidak saja diperuntukkan bagi pimpinan, tetapi juga bagi teman-teman Puskesmas dan Rumah Sakit, karena kami bekerja secara terintegrasi,” ujarnya.
Pada tahun 2023, Dinkes Tolitoli telah mengantisipasi 176 alert ancaman potensi KLB/Wabah dari 10 jenis penyakit potensial KLB dan 1 jenis penyakit emerging/endemi. Dinkes juga telah mengantisipasi 2 kejadian luar biasa (KLB) Campak di Kabupaten Tolitoli yang ditemukan kembali di 4 wilayah kabupaten sejak 10 tahun lalu.
“Penemuan kembali KLB Campak ini menunjukkan bahwa imunisasi campak sebagai upaya preventif memang perlu mendapatkan prioritas daerah sebagai upaya peningkatan pemenuhan cakupan imunisasi campak di masyarakat,” kata Tanriwulan.
Pada tahun 2023, Dinkes Tolitoli juga mencapai predikat temuan Discharded Rate Bukan Campak-Bukan Rubella dengan target temuan 10 kasus atau > 2 per 100.000 penduduk. Pada awal tahun 2024, Dinkes Tolitoli berhasil mencapai target deteksi dini Non Polio (NPAFP) rate > per 100.000 penduduk di bawah 15 tahun dan discarded bukan campak rubella rate > 2 per 100.000 penduduk.

“Semoga kami dapat mempertahankan capaian ini dan tetap konsisten melakukan yang terbaik bagi masyarakat di Kabupaten Tolitoli. Semoga pemerintah pusat dan daerah tetap mendukung upaya kami tersebut,” harap Tanriwulan.

Pemerintah Daerah Kabupaten Tolitoli

Direktur RSUD Mokopido Tolitoli

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tolitoli

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tolitoli

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Tolitoli

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tolitoli

PJ Kepala Desa Salugan